SURABAYA – Universitas Airlangga bersama delapan perguruan tinggi dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menandatangani Memorandum of Understanding kerja sama pada Senin (7/3/2021). Kolaborasi itu berfokus pada bidang peningkatan kualitas sumber daya dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Wakil Rektor Bidang Akademik UNAIR Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA DVM hadir langsung dalam seremoni penandatanganan tersebut di Gedung Conference, Ruang Theater I, Universitas Tanjungpura. Selain UNAIR, delapan perguruan tinggi itu adalah Universitas Airlangga, Universitas Majalengka, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Terbuka, dan Universitas Tanjungpura.
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi ICMI Prof H Ganefri Effendi Phd menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong adanya kolaborasi dengan perguruan tinggi. Khususnya ikut berperan dalam mempersiapkan sumber daya unggul menuju Indonesia Maju.
“ICMI harus bisa memainkan perannya untuk memberikan kontribusinya (menyiapkan sumber daya manusia, Red), ” ujarnya.
Mimpi ICMI, imbuh Prof Ganefri, turut menyiapkan secara bersama-sama banyak pihak sumber daya yang unggul. Yakni, dengan memanfaatkan potensi di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk membangun universitas digital.
Sementara itu, Ketua ICMI Prof. Dr. Arif Satria SP MSi menyebut pentingnya membangun set up mindset and skill set melalui kolaborasi. Terutama dalam upaya mewujudkan sosok yang berkarakter.
Baca juga:
Kiai Ihsan Jampes dan Kisah Ilmu Ladunni
|
“Kolaborasi para rektor dengan ICMI menjadi suatu keniscayaan, ” ucapnya saat memberikan kuliah umum dalam seremoni MoU tersebut.
Menurutnya, diperlukan kerja sama dengan talent yang kuat dan inovasi yang kuat untuk menciptakan orang berkarakter, punya mindset, punya orientasi kritis yang kuat. Termasuk memiliki kepercayaan diri yang kuat.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria