SURABAYA, - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali memperoleh penghargaan yang diinisiasi oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surabaya. Berkat kerja keras dari seluruh sivitas akademikanya, ITS berhasil meraih peringkat II Satuan Kerja Terbaik atas capaian nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) triwulan I tahun 2022 kategori Pagu lebih dari Rp 100 - 500 miliar.
Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana Prasarana ITS Ir Mas Agus Mardyanto ME PhD yang menerima secara langsung penghargaan tersebut memaparkan, ITS masuk ke dalam kategori pagu yang tidak terlalu besar karena status ITS saat ini telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Anggaran yang diperoleh ITS pun terbagi menjadi dua kategori. Pertama, kategori anggaran untuk gaji ASN, dan kedua untuk kategori Dana Bantuan Penyelenggaraan PTN-BH.
Lebih lanjut, Mas Agus menjelaskan, IKPA merupakan alat untuk mengukur satuan kerja institusi pemerintahan dalam mengelola anggaran khususnya dalam hal belanja. Dengan memberikan penghargaan ini, KPPN mendorong seluruh unit lembaga pemerintahan yang dinaunginya agar dapat memaksimalkan kinerja. “Terutama dalam hal partisipasi, pelaporan, pelaksanaan, serta pencapaian output dari anggaran yang digunakan secara baik, efisien, dan tepat sasaran, ” beber dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS ini, Rabu (29/6/2022).
Adapun pada proses penilaiannya terdapat tiga aspek utama. Ketiga aspek tersebut mencakup kualitas perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan kualitas hasil pelaksanaan anggaran. “Ketiga aspek tersebut tentunya menunjukkan secara keseluruhan efektivitas kinerja ITS dalam mengelola anggaran, ” tutur alumni Teknik Sipil ITS ini.
Pejabat yang bertanggung jawab dalam bidang perencanaan, keuangan, dan sarana prasarana ITS itu juga menyebutkan, dalam pelaksanaannya terdapat delapan variabel indikator kinerja terkait dengan anggaran yang harus dipenuhi. Indikator kinerja tersebut antara lain adalah revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), deviasi perubahan, penyerapan anggaran, daftar kontrak belanja, pemenuhan tagihan, pengelolaan dan tambahan uang persediaan, dispensasi Surat Perintah Membayar (SPM), serta capaian anggaran.
Terakhir, lelaki kelahiran 1962 ini menyampaikan bahwa penghargaan sejatinya bukanlah tujuan, melainkan bonus atas kerja keras seluruh pihak yang ada di ITS. Harapannya, penghargaan ini dapat menjadi motivasi ITS ke depannya untuk terus bekerja secara ikhlas dan amanah. “Semoga ITS dapat menjadi lebih baik ke depannya, sehingga cita-cita ITS sebagai entrepreneur university dapat terwujud kelak di tahun 2045, ” tandasnya optimistis. (HUMAS ITS)
Reporter: Shauma Aulya Zahra